Senin, 15 Juni 2015

ILMU BUDAYA DASAR

BAB 5
A.    KEINDAHAN
Kata indah berasal dari kata indah, artinya bagus, cantik, elok, molekdan sebagainya.
Dimanapun, kapanpun dan siapa sajadapaat menikmatikeindahan. Keindahanadalah identikdengan kebenaran, keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan.
Keindahan juga bersifat universal , artinya tidak terikatoleh selera perseorangan . waktu dan tempat, selera metode, kedaerahan atau lokal.
a.       Apakah keindahan itu?
Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan suatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan kata lain keindahan itu baru dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk.
Menurut The Liang Gie dalam bukunya “Garis besar estetika”, menurut kata asalnya dalam bahasa inggris keindahan itu diterjemahkan dengan kata “beautiful”, dalam bahasa Prancis “beau”, sedang Italia dan Spanyol “bonum” yang berarti kebaikan. Kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi “bonellum”dan terakhir diperpendek sehingga ditulis “bellum”.
Terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian, yaitu:
a). keindahan dalam arti yang luas
b). keindahan dalam ari estetis murni
c). keindahan dalam arti terbatasn dalam hubungannya dengan pengelihatan.

Keindahan dalam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa yunani dulu yang didalamnyatercakup pula kebaikan. Pengertian keindahan yang seluas luasnya meliputi :
·         Keindahan seni
·         Keindahan alam
·         Keindahan moral
·         Keindahan intelektual

Keindahan dalam arti estetis murnimenyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang sicerapnya. Keindahan pada dasarnya adakah sejumlah kwalita pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal. Kwalita yang paling sering disebut adalah kesatuan, keselarasan, kesetangkupan, keseimbangan, dan perlawanan.
Dari cairi itu dapat diambil kesimpulan bahwa keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebaikan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata kata.
b.      NIlai Estetik
Dalam rangka Teori umum tentang nilai The Liang Gie menjelaskan bahwa pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai seperti hal nya nilai moral, nilai ekonomik, nilai pendidikan dan sebagainya.
Apakah nilai estetik itu? Dalam bidang filsafat istilah nilai seringkali dipakai sebagai suatu kata benda abstrak yang berarti keberhargaan atau kebaikan.
Contoh:
1). Puisi bentuk puisi yang terdiri dari bahasa , diksi, baris sajak irama itu disebut nilai ekstrinsik. Sedangkan pesan yang disampaikan kepada pembaca melalui (alat benda)
Puisi itu disebut nilai intrinsic.
2). Tari, tarian Darma wulan minak jingo suatu tarian yang halus dan kasar dengan segala macam jenis pakaian dan gerak geriknya.
Tarian itu merupakan nilai ekstrinsik, sedangkan pesan yang ingin disampaikan oleh tarian itu ialah kebaikan melawan kejahatan merupakan nilai intrinsik.
c.       Kontemplasi dan Ekstansi
Keindahan dapat dinikmati menurut selera seni dan selera biasa. Keindahan yang didasarkan pada selera senididuking oleh factor kontemplasi dan ekstansi. Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah. Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah.
Apabila kotemplasi dan ekstansi di itu dihubungkan dengan kreativitas, maka kontemplasi itu factor pendorong untuk menciptaka keindahan, sedangkan ekstansi itu merupakan factor pendorong untuk merasakan, menikmati keindahan.
d.      Apa sebab Manusia Mencintai Keindahan?
Keindahan itu pasda dasarnya adalah alamiah. Alam ciptaan Tuhan. Ini berarti bahwa keindahan itu adalah ciptaan Tuhan. Alamiah artinya wajar, tidak berlin=bihan, tidak juga kurang.
Pengungkapan keindahan dalam karya senididasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan tertetntu pula. Motivasi itu dapat berupa pengalaman atau kenyataan mengenai penderitaan hidup manusia, mengenai kemerosotan moral, mengenai perubahan nilai nilai dalam masyarakat, mengenai keagungan Tuhan dan banyak lagi lainnya.
1.      Tata Nilai Yang Telah Usang
Tata nilai yang terjelma dalam adat istiadat ada yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan. Sehingga dirasakan sebagai hambatan yang merugikan dan mengorbankan nilai nilai kemanusiaan, misalnya kawin paksa, pingitan, derajad wanita lebih rendah dari derajad laki laki. Hal ini menjadi tema para sastrawan zaman balai pustaka, dengan tujuan untuk merubah keadaan dan memperbaiki nasib kaum wanita.
2.      Kemerosotan Zaman
Keadaan yang merendahkan derajad dan nilai kemanusiaan ditandai dengan kemerosotan moral. Kemerosotan moral dapat diketahui dari tingkah laku dan perbuatan manusia yagn bejad terutama dari segi kebutuhan seksual. Sebagai contoh ialah karya seni berupa sajak yang dikemukakan oleh W.S Rendra berjudul “Bersatulah Pelacur – Pelacur Kota Jakarta”.
Sajak nya adalah sebagai berikut:

Pelacur pelacur kota Jakarta
Dari kelas tinggi dan kelas rendah
Telah diganyang
Telah di buru buru
Mereka kecut
Keder
Terhina dan tersipu sipu
Sesalkan mana yang mesti kau sesalkan
Tapi jangan kau kelewat putus asa
Dan kau relakan dirimu dibikin korban
Wahai pelacur pelacur kota Jakarta
Sekarang bangkitlah
Sanggul kembali rambutmu
Karena setelah menyesal
Datanglah kini giliranmu
Bukan untuk membela diri melulu
Tapi untuk lancarkan serangan
Karena
Sesalkan mana yangmesti kau sesalkan
Tapi jangan kau rela dibikin korban

Sarinah
Katakana kepada mereka
Bagaimana kau dipanggil ke kantor menteri
Bagaimana ia panjang lebar bicara padamu
Tentang perjuangan nusa bangsa
Dan tiba tiba tanpa ujung pangkal
Ia sebut kau inspirasi revolusi
Sambil ia buka kutangmu

Dan kau, dasima
Kabarkan kepada rakyat
Bagaimana para pemimpin revolusi
Bicara tentang kemakmuran dan api revolusi
Sambil celananya basah
Dan tubuhnya lemas
Terkapar disampingmu
Ototnya keburu tak berdaya

Politisi dan pegawai tinngi
Adalah culak yang rapi
Kongres kongres dan konperensi
Tak pernah berjalan tanpa kalian
Kalian tak pernah bisa bilang “Tidak”
Lantarkan kelaparan yang menakutkan
Kemiskinan yang mengekang
Dan telah lama sia sia cari kerja

Ijazah seklolah tanpa guna
Para kepala jawatan
Akan membuka kesempatan
Kalau kau membuka paha
Sedang diluar pemerintahan
Perusahaan perusahaan macet
Lapangan kerja tak ada
Revolusi para pemimpin
Adalah revolusi dewa dewa
Mereka berjuang untuk sorga
Dan tidak untuk bumi

Revolusi dewa dewa
Tak pernah menghasilkan
Lebih banyak lapangan kerja
Bagi rakyatnya
Kalian adalah sebagian kaum penganggur
Yang mereka ciptakan
Namun
Sesalkan mana yang mesti kau sesalkan
Tapi jangan kelewat putus asa
Dan kau rela dibikin korban

Pelacur pelacur kota Jakarta
Berhentilah tersipu sipu
Ketika kubaca dikoran
Bagaimana badut badut mengganyang kalian
Menuduh kalian sumber bencana Negara
Aku jadi murka
Kalian adalah temanku
Ini tidak bisa dibiarkan
Astaga
Mulut mulut badut
Mulut mulut yang latah
Bahkan sex mereka berpolitikan
Saudari saudariku
Membubarkan kalian
Tidak semudah membubarkan partai politik
Mereka harus beri kalian kerja
Mereka harus pulhkan derajat kalian
Mereka harus ikut memikul kesalahan

Saudari saudari ku
Ambilah galah
Kibarkan kutang kutangmu diujungnya
Araklah keliling kota
Sebagai panji panjo yang telah mereka nodai
Kini giliranmu menuntut
Katakanlah kepada mereka
Menganjunrkan mengganyang pelacur
Adalah omong kosong

Pelacur pelacur kota Jakarta
Saudari saudariku
Jangan melulu keder kepada lelaki
Dengan mudah
Kalian bisa telanjangi kaum palsu
Naikan tarifmu dua kali
dan mereka akan kelabakan
mogoklah satu bulan
dan mereka akan puyeng
lalu mereka akan jina
dengan istri saudaranya
3.      Penderitaan manusia
Banyak factor yang membuat manusia itu menderita, tetapi yang paling menentukan ialah factor manusia itu sendiri . manusialah yang membuat orang menderita sebagai akibat nafsu ingin berkuasa, serakah, tidak berhati hati dan sebagainya.
4.      Keagungan Tuhan
Keagungan Tuhan dapat dibuktikan melalui keindahan alam dan ketereturan alam semestaserta kejadian kejadian alam. Keindahan alam merupakan keindahan mutlak ciptaan Tuhan. Seindah indah tiruan terhadap ciptaan Tuhan, tidak akan menyamai keindahan cipataan Tuhan. Kecantikan seorang wanita ciptaan Tuhan membuat kagum seniman Leonardo da Vinci. Karena itu ia berusaha meniru ciptaan Tuhan dengan melukis Monalisa sebagai wanita cantik.
e.       Keindahan Menurut Pandangan Romantik.
Dalam buku AN Essay On Man (1954), Ems Casirreer mengatakan bahwa arti keindahan tidak pernah selesai diperdebatkan. Menurut Keats, orang yang mempunyai konsep keindahan hanya tertentu jumlahnya. Mereka mempunyai negative capability, yaitu kemampuan untuk selalu dalam keadaan ragu ragu.
B.     RENUNGAN
Renungan berasal dari kata renung, artinya diam diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam dalam. Renungan adalah hasil dari merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori. Teori itu adalah: teori pengungkapan, teori metafisik, dan teori psikoligik.
a.       Teori pengungkapan
Dalil dari teori Ini adalah bahwa “Art is anexpression of human feeling” . teori ini terutama bertalian dengan apa yan dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan suatu karya seni.
Pengungkapan itu berwujud pelbagai gambaran angan angan seperti misalnya images warna, daris dan kata. Bagi seseorang pengungkapan berarti menciptakan seni dalam dirinya, tanpa perlunya adanya kegiatan jasmaniah keluar. Pengalaman estetis seseorang tidak lain adalah eksperesi dalam gambaran angan angan.
b.      Teori Metafisik
Teori seni yang bercorak metafisis merupakan sala satu teori yang tertua, yakni berasal dari plato yang karya karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik filsafatis, konsepsi keindahan dan teori seni.
c.       Teori Psikologis
Teori teori metafisis dari para filsuf yang bergerak diatas taraf manusiawidengan konsepsi konsepsitentang ide tertinggi atau kehendak semesta umum nya tidak mamuaskan. Karena terlampau abstrak dan spekulatif.
C.     KESERASIAN
Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata dasar rasi artinya cocok, kata benar dan sesuai benar. Kata cocok, kena, dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang.
Pertentangan oun menghasilkan keserasian. Misalnya dalam dunia music , pada hakekatnya irama yang mengalun it merupakan pertentangan suara tinggi rendah, panjang pendek, dan keras lembut.
Filsuf Inggris Herbert Read merumuskan definisi, bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan hubungan bentuk yang terdapat diantara penceraan pencerapan indrawi kita. Dalam kseselarasan itu seseorang memiliki perasaan perasaan seimbang dan tenang. Mencapai cita rasa akan sesuatu yang terakhir dan rasa hidup sesaat di tempat tempat kesempurnaan yang dengan senang hati ingin diperpanjangnya.
a.       Teori Obyektif dan SUbyektif
The Liang Gie dalam bukunya garis besar esteteika menjelaskan bahwa mencipta seni ada dua teori, yakni teori obyektif dan teori subyektif.
Pendukung teori obyektif adalah plato, hegel dan beenard, sedang pendukung teori subyektif adalah Henry home, Earlof S, dan Edmund B.
Teori objektif berpendapat bahwa keindahan atau ciri ciri yang mencipta nilai estetikadalah sifat yang memang telah melekat pada bentuk indah yang bengsangkutan. Teori subyektif menyatakan bahwa ciri ciri yang menciptakan suatu benda itu tidak ada yang ada hanya peresaan dalam diri seseorang yang mengamati suatu benda.
b.      Teori Perimbangan
Teori obyektif memandang keindahan sebagai suatu kwalita dari benda benda, kwalita bagaimana yang menyebabkan suatu benda disebut indah telah dijawab oleh bangsa Yunani kuno dengan teori perimbangan yang bertahan sejak abad ke 5 sebelum masehi sampai abad 17 di Eropa.
Bangsa Yunani manemukan bahwa hubungan hubungan matematik yang cermat sebagaimana terdapat dalam ilmu ukur dan berbagai pengukuran proporsi ternyata dapat diwujudkan dalam benda benda tersusun yang indah. Bahkan Phytagoras yang mencatuskan teori proporsi itu menemukan bahwa macamnya nada yang di keluarkan oleh seutas senar akan menghasilkan susunan nada yang selaras. , apabila panjangnya masing masing senar itu mempunyai hubungan perimbangan bilangan bilangan yang kecil.
Teori perimbangan berlaku dari abad ke 5 sebelum Masehi sampai kea bad 17 Masehi selama 22 abad. Teori tersebut runtuh karena desakan dari filsafat empirisme dan aliran aliran termasuk dalam seni.
Keindahan hanya ada pada pikiran pikiran orang yang menerangkannya dan setiap pokiran melihat suatu keindahan yang berbeda beda. Para seniman romantic umumnya berpendapat bahwa keindahan sesungguhnya tercipta dari keteraturan, yakni tersusun dari daya hidup, penggambaran, pelimpahan, dan pengungkapan perasaan. Karena itu tidak mungkin disusun teori umum tentang keindahan.








BAB 6
MANUSIA DAN PENDERITAAN
A.    Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata berita berasal dari bahasa sansekertadhra artinya menahan atau menanggung.penderitaan itu dapat lahir, batin atau lahir dan batin.
Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan meupakan energy untuk bangkit bagi seseorang atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Baik dalam Al-Quran maupun kitab suci lainnyabanyak surat dan ayat yang menerangkan tentang penderitaan yang di alami oleh manusia atau berisi peringatan bagi manusia.
Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan. Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai dengan liku liku kehidupan manusia. Bagaimana manusia menghadapi penderitaan dalam hidupnya?
B.     Siksaan
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani , dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang maka timbulah penderitaan.
Siksaan yang dialami manusia dalam kehidupan sehari hari banyak terjadi dan banyak dibaca di berbagai media massa. Siksaan ada yang sifatnya psikis, misalnya kebimbangan, kesepian, dan ketakutan.
Kebimbangan dialami oleh seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil.
Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia dalam lingkungan orang ramai.
Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Banyak sebab yang mengakibatkan seseorang merasakan ketakutan:
a.       Claustrophobia dan Agoraphobia
b.      Gemang
c.       Kegelapan
d.      Kesakitan
e.       Kegagalan
Apa yang membuat seseorang menjadi phobia?
Kebanyakan phobia dimulai dengan suatu schock emosional atau suatu tekanan pada waktu tertentu. Beberapa penderita memang merasakan ketakutan atu phobia tersebut pada saat mereka masih kanak kanak, tetapi phobia juga dapat berkembang dalam diri orang orang yang kelihatannya tenang dan mantap.
C.     Kekalutan Mental
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental.
Sebab sebab timbulnya kekalutan mental:
a.       Kepribadian yang lemah
b.      Terjadinya konflik social budaya yang lemah
a.       Cara pematangan batin.
Proses proses kekalutan mental yang dialami oleh seseorang mendorongnya kea rah:
a. positif: trauma yang dialami dijawab secara baik sebagai usaha agar tatap survive dalam hidup
b. negative: trauma yang dialami di perlarutkan atau di perturutkan. Sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi. Bentuk frustasi antara lain:
1) agresi
2) regresi
3) fiksasi
4) proyeksi
5) identifikasi
6) narsisme
7) autism
Penderita kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkunganseperti:
1.      Kota kota besar
2.      Anak anak usia muda
3.      Wanita
4.      Orang yang tidak beragama
5.      Orang yang terlalu mengejar materi
D.    Penderitaan dan Perjuangan
Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat maupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Manusia adalah makhluk berbudaya , dengan budaya nya itu ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam atau dialaminya.
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekuensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita.
Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. Caranya ialah berjuang menghadapi tantangan hidup dlam alam lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada, dan disertai doa kepada Tuhan.
E.     Penderitaan, Media Massa dan Seniman.
Berita mengenai penderitaan manusia silih berganti mengisi lembaran koran, layar TV, pesawat radio, dengan maksud supaya semua orang yang menyaksikan ikut merasakan dari jauh penderitaan manusia. Dengan demikian dapat menggugah hati menusia untuk berbuat sesuatu.
Media massa merupakan alat yang tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara sesama manusia terutama bagi yang merasa simpati.
F.      Penderitaan dan Sebab sebab nya
a.       Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Penderitaan yang menimopa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
b.      Penderitaan yang timbul akibat penyakit
Penderitaan manusia dapat saja terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal dan optimisme dapt merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu.
G.    Pengaruh penderitaan
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam macam dan sikap dalam dirimnya.
Sikap yang timbul ada yang berupa sikap negative dan sikap positif. Sikap positif yaitu sikap optimis menghadapi pederitaan hidup. Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri.



BAB 7
A.    PENGERTIAN KEADILAN
Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara ke dua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit.
Keadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri, dan peerasaanya dikendalikan oleh akal.
Lain lagi pendapat Socrates yang memproyeksikan keadilan pada pemerintahan, sebab pemerintah adalah pimpinan pokok yang menentukan dinamika masyarakat.
Kong Hu Cu berpendapat lain : Keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya.
Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Jika kita hanya menuntut hak dan lupa menjalankan kewajiban, maka sikap dan tindakan kita akan mengarah pada pemerasan dan memperbudak orang lain. Sebagai contoh , seorang karyawan yang hanya menuntut hak kenaikan upah tanpa meningkatkan hasil kerjanya tentu cenderung disebut memeras.

B.     KEADILAN SOSIAL
Dalam dokumen lahirnya Pancasila diusulkan oleh Bung Karno adanya prinsip kesejahteraan sebagai salah satu dasar negara. Bung Hatta dalam uraiannya mengenai sila “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” menulis sebagai berikut “keadilan sosial adalah langkah yang menentukan untuk melaksanakan Indonesia yang adil dan makmur.”
Keadilan dan ketidak adilan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia karena dalam hidupnya manusia menghadapi keadilan . ketidak adilan setiap hari.

C.    BERBAGAI MACAM KEADILAN
a)      Keadilan Legal atau Keadilan Moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya.
b)      Keadilan Distributif
Aristoles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang idak sama secara tidak sama (justice is done when equals are treated equally).
c)      Keadilan Komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat.

D.    KEJUJURAN
Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya apa yang dikatakannya sesuai dengan kenyataan yang ada. Barang siapa berkata jujur serta bertindak sesuai dengan kenyataan, artinya orang itu berbuat benar.
Orang bodoh yang jujur adalah lebih baik daripada orang pandai yang lancung. Barang siapa yang tidak dapat dipercaya tutur katanya, atau tidak menepati janji dan kesanggupannya, termasuk golongan orang munafik sehingga tidak menerima belas kasih Tuhan. Adapun kesadaran moral adalah kesadaran tentang diri kita sendiri karena kita melihat diri kita sendiri berhadapan dengan hal baik buruk.
Kejujuran bersangkut erat dengan masalah nurani. Nurani yang diperkembangkan dapat menjadi budi nurani yang merupakan wadah yang menyimpan keyakinan. Sebaliknya orang yang hatinya tidak bersih dan mau berpikir curang, memiliki kepribadian yang buruk dan rendah dan sering tidak yakin pada dirinya.
Berbagai hal menyebabkan orang berbuat tidak jujur, mungkin karena tidak rela, mungkin karena pengaruh lngkungan, karena sosial ekonomi, terpaksa ingin populer, karena sopan santun dan untuk mendidik. Bagi seniman kejujuran dan ketidakjujuran membangkitkan daya kreatifitas manusia.

E.     KECURANGAN
Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik meskipun tidak serupa benar. Sudah tentu kecurangan sebagai lawan jujur. Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya. Kecurangan menyebabkan manusia menjadi serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya, dan senang bila masyarakat disekelilingnya hidup menderita. Bermacam-macam sebab orang melakukan kecurangan. Ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya, ada empat aspek yaitu aspek ekonomi, aspek kebudayaan, aspek peradaban, dan aspek teknik.
Dalam tingkah laku yang konkrit itu ternyata masih sulit untuk membedakan mana tingkah laku yang baik dan mana lagi yang sebaliknya.

F.     PEMULIHAN NAMA BAIK
Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Ada peibahasa berbunyi “dari pada berputih mata lebih baik berputih tulang” artinya orang lebih baik mati dari pada malu. Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan, atau boleh dikatakan nama baik atau tidak baik itu adalah tingkah laku atau perbuatannya.
Tingkah laku atau perbuatan yang baik dengan nama baik itu apada hakekatnya sesuai dengan kodrat manusia, yaitu :
a)      Manusia menurut sifat dasarnya adalah mahluk sosial.
b)      Ada aturan-aturan yang berdiri sendiri yang harus dipatuhi manusia untuk mewujudkan dirinya sendiri sebagai perilaku moral tersebut.
Ahlak berasal dari bahasa Arab akhlaq bentuk jamak dari khuluq dan dari akar kata ahlaq yang berarti penciptaan. Untuk memulihkan nama baik, manusia harus tobat atau minta maaf.

G.    PEMBALASAN
Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain, reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang. Dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang menyatakan bahwa Tuhan mengadakan pembalasan. Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan yang bersahabat mendapat balasan yang bersahabat.
Pada dasarnya, manusia adalah mahluk moral dan mahluk sosial. Oleh karena tiap manusia tidak menghendaki hak dan kewajibannya dilanggar atau diperkosa, maka manusia berusaha mempertahankan hak dan kewajibannya itu. Mempertahankan hak dan kewajiban itu adalah pembalasan.
BAB 8
A.    PENGERTIAN PANDANGAN HIDUP
Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati. Karena itu ia menentukan masa depan seseorang. Dengan demikian pandangan hidup itu bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang singkat saja, melainkan melalui proses waktu yang lama dan terus menerus, sehingga hasil pemikiran itu dapat diuji kenyatannya.
Apabila pandangan hidup itu diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu organisasi, maka pandangan hidup itu disebut ideologi. Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur-unsur yaitu cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan/kepercayaan. Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan/kepercayaan.

B.     CITA-CITA
Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, yang disebut cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Dengan demikian cita-cita merupakan pandangan masa depan, merupakan pandangan hidup yang akan datang. Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan. Antara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang akan datang sebagai ide atau cita-cita terdapat jarak waktu.
Faktor manusia yang mau mencapai cita-cita ditentukan oleh kualitas manusianya. Cara keras dalam mencapai cita-cita merupakan suatu perjuangan hidup yang bila berhasil akan menjadikan dirinya puas.
Faktor kondisi yang mempengaruhi tercapainya cita-cita, pada umumnya dapat disebut yang menguntungkan dan yang meghambat.
Faktor tinggginya cita-cita yang merupakan faktor ketiga dalam mencapai cita-cita. Memang ada anjuran seseorang menggantungkan cita-cita setinggi bintang di langit. Suatu cita-cita tidak hanya dimiliki oleh individu, masyarakat dan bangsapun memiliki cita-cita juga.

C.     KEBAJAKAN
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Manusia adalah seorang pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan. Manusia merupakan mahkluk sosial: manusia hidup bermasyarakat, manusia saling membutuhkan, saling menolong, saling menghargai sesama anggota masyarakat.
Sebagai mahkluk pribadi, manusia dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk. Suara hati selalu memilih yang baik, sebab itu ia selalu mendesak orang untuk berbuat yang baik bagi dirinya. Sebaliknya, apabila hai kita berkata demikian, namun kita hanya seolah-olah tak mendengarkan suara hati itu, maka munafiklah kita.
 Sesuatu yang baik bagi masyarakat, berarti baik bagi kepentingan masyarakat. Dengan demikian, seseorang harus tunduk kepada apa yang baik bagi masyarakat umum. Jadi baik atau buruk itu dilihat menurut suara hati sendiri. Sebagai mahkluk Tuhan, manusiapun harus mendengarkan suara hati Tuhan. Jadi kebajikan itu adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan hukum Tuhan. Baik buruk, kebajikan dan ketidakbijakan menimbulkan daya kreatifitas bagi seniman. Kebijakan manusia nyata dan dapat dirasakan dalam tingkah lakunya.
Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap orang ada tiga hal. Pertama faktor pembawaan (heriditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan. Faktor kedua yang menentukan tingkah laku seseorang adalah lingkungan (environment). Faktor ketiga yang menentukan tingkah laku seseorang adalah pengalaman  yang khas yang pernah diperoleh.

D.    USAHA / PERJUANGAN
Usaha /perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia harus kerja keras untuk kelanjutan hidupnya. Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak/ilmu maupun dengan tenaga/jasmani, atau dengan kedua-duanya. Para politisi leih banyak kerja otak daripada jasmani. Sebaliknya para prajurit lebih banyak kerja jasmani dari pada otak.
Kerja keras pada dasarnya mengharagai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Dalam agamapun diperintahkan untuk kerja keras. Untuk bekerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan, Karena kemapuan terbatas itulah timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dengan manusia lainnya. Dalam negara yang menganut ideologi liberalisme, kesadaran individu yang lebih berperan untuk membantu individu lain yang kurang/ tidak mampu bekerja keras memperoleh penghasilan yang layak. Sebaliknya, dalam negara yang menganut ideologi komunis, negara yang berperan mengatur usaha/perjuangan warga negara.

E.     KEYAKINAN / KEPERCAYAAN
Keyakinan/kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan.
a)      Aliran Naturalisme
Hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi.
b)      Aliran Intelektualisme
Dasar aliran ini adalah logika/akal. Manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia berpikir.
c)      Aliran Gabungan
Dasar aliran ini ialah kekuatan gaib dan juga akal. Kekuatan gaib artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan, percaya adanya Tuhan sebagai dasar keyakinan.
Apabila dasar keyakina itu kekuatan gaib dari Tuhan dan akal, kedua-duanya mendasari keyakinan secara berimbang, akal dalam arti baik sebagai logika berpikir maupun sebagai daya rasa (hati nurani), logika berpikir baik secara individual maupun secara kolektif pandangan hidup ini disebut sosialisme-religius.

F.     LANGKAH-LANGKAH BERPANDANGAN HIDUP YANG BAIK
Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimana kita memperlakukan pandangan hidup itu tergantung pada orang yang bersangkutan. Akan tetapi yang terpenting , kita seharusnya mempunyai langkah-langkah berpandangan hidup ini.

                                i.            Mengenal
Mengenal merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam hal ini mengenalapa itu pandangan hidup. Sedangkan kita sebagai mahkluk yang bernegara dan atau beragam pasti mempunyai pandangan hidup juga dalam beragam, khususnya Islam, kita mempunyai pandangan hidup yaitu Al’Quran, Hadist dan ijmak Ulama, yang merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisah-pisahkan satu sama lainnya.

                              ii.            Mengerti
Tahap kedua untuk berpandangan hidup yang baik adalah mengerti. Mengerti disini dimaksudkan mngerti terhadap pandangan hidup itu sendiri.

                            iii.            Menghayati
Langkah selanjutnya setelah mengerti pandangan hidup adalah menghayati pandangan hidup itu. Menghayati disini dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung didalamnya, yaitu dengan memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu sendiri. Yang perlu diingat dalam langkah mengerti dan menghayati pandangan hidup itu, yaitu harus ada. Dengan kata lain langkah mengenai mengerti dan menghayati ini ada sikap penerimaan dan hal lain merupakan langkah yang menentukan terhadap langkah selanjutnya.

                            iv.            Meyakini
Setelah mengetahui kebenaran dan validitas, baik secara kemanusiaan, maupun ditinjau dari segi kemasyarakatan maupun negara dan dari kehidupan di akherat, maka hendaknya kita meyakini pandangan hidup yang telah kita hayati itu. Dengan meyakini berarti secara langsung ada penerimaan yang ikhlas terhadap pandangan hidup itu.

                              v.            Mengabdi
Pengabdian merupakan sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya lebih-leih oleh orang lain. Dampak berpandangan hidup Islam yang antara lain yaitu mengabdi kepada orang tua (kedua orang tua). Oleh karena itu seharusnya mengabdi kepada orang tua kita dengan perwujudannya yang berupa perbuatan yang menyenangkan hatinya, baik secara langsung maupun secara tidak langsung.

                            vi.            Mengamankan

Mungkin sudah merupakan sifat manusia bahwa bila sudah mengabdikan diri pada suatu pandangan hidup lalu ada orang lain yang mengganggu dan atau menyalahkannya tentu dia tidak menerima bahkan cenderung untuk mengadakan perlawanan. Proses mengamankan ini merupakan langkah terakhir. Tidak mungkin atau sedikit kemungkinan bila belum mendalami langkah sebelumnya lalu akan ada proses mengamankan ini.