KELOMPOK
SOSIAL
A.
HAKIKAT
KELOMPOK SOSIAL
Sejak kecil kita menyadari bahwa
kita senantiasa menadi anggota dari beberapa kelompok. Coba renungkan kembali,
masuk dalam kelompok manakah kamu pada waktu itu ? keluaraga adalah sebuah
kelompok, dimana kita dilahirkan dan dididik. Selain keluarga juga terdapat
kelompok agama tertentu, suku bangsa tertentu, partai politik tertentu dan
lain-lain.
Jadi,
kelompok sosial merupakan suatu gejala yang sangat penting dalam kehidupan kita
karena sebagian besar kegiatan kita berlangsung di dalamanya.
1.
Definisi
kelompok sosial
Pada umumnya
manusia dilahirkan seorang diri kedunia, akan tetapi itu tidak berarti bahwa
manusia secara alami merupakan mahkluk individu. Jadi pada dasarnya manusia
adalah mahkluk yang memiliki naluri untuk hidup bersama dengan manusia-manusia
lain.
Dilihat dari
refleksi dapat kita lihat bahwa manusia sejak dilahirkan mempunyai dua hasrat
atau kepentingan pokok bagi kehidupan, yaitu :
a.
Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain
di sekelilingnya
b.
Keinginan untuk menjadi satu dengan lingkungan
alamnya
Keterikatan dan
ketergantungan antara manusia satu dengan yang lainnya mendorong manusia untuk
membentuk kelompok-kelompok masyarakat yang disebut kelompok sosial.
Beberapa
pendapat para ahli tentang definisi kelompok sosial, yaitu :
a. Mac Iver dan Charles H.Page
Kelompok sosial merupakan himpunan atau
kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama. Hubungan antar manusia dalam
himpunan itu bersifat mempengaruhi dan dengan kesadaran untuk saling menolong.
b. Wila Huky
Kelompok merupakan suatu unit yang terdiri dari dua
orang atau lebih, yang saling berinteraksi atau saling berkomunikasi.
c. Robert K. Merton
Kelompok sebagai sekumpulan orang yang saling
berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan.
d. Paul B. Horton
Kelompok yaitu setiap kumpulan manusia secara fisik
e. Roland L. Warren
Kelompok sosial meliputi sejumlah manusia yang
berinteraksi dan memiliki pola interaksi yang dapat dipahami oleh para
anggotanya secara struktur
f.
Mayor
Polak
Kelompok sosial adalah sejumlah orang yang saling
berhubungan dalam sebuah struktur individu yang memiliki hubungan dan saling
berinteraksi sehingga mengakibatkan tumbuhnya rasa kebersamaan dan rasa
memiliki
2.
Syarat
dan cirri-ciri Kelompok Sosial
Robert K. Merton
menyebutkan tiga criteria dalam suatu kelompok, yaitu :
1.
Memiliki pola interaksi
2.
Pihak yang berinteraksi mendefinisikan dirinya
sebagai anggota kelompok
3.
Pihak yang berinteraksi didefinisikan oleh orang
lain sebagai anggota kelompok
Menurut Soerjono
Soekanto, syarat-syarat himpunan manusia baru dapat dikatakan sebagai kelompok
sosial, yaitu :
a.
Adanya kesadaran sebagai bagian dari kelompok
yang bersangkutan
b.
Ada hubungan timbal balik antara anggota yang
satu dengan yang lainnya dalam kelompok itu
c.
Ada suatu faktor pengikat yang dimiliki bersama
oleh anggota-anggota kelompok (kepentingan besama, tujuan yang sama, ideology
politik yang sama), sehingga hubungan di antara mereka bertambah erat
d.
Memiliki struktur, kaidah dan pola perilaku yang
sama
e.
Bersistem dan berproses
B.
Tipe-tipe
Kelompok Sosial
1.
Berdasarkan besa kecilnya jumlah anggota
Menurut George Simmel, bentuk terkecil kelompok sosial
terdiri dari satu orang sebagai fokus hubungan sosial yang dinamakan monad.
Monad terdiri dua atau tiga oang yang disebut dyad dan triad dan kelompok kecil
yang lain.
Menurut Simmel bahwa kelompok-kelompok yang lebih
besar, yaitu kelompok yang anggotanya masih saling mengenal (face-to-face
groupings). Misalnya kelurga, rukun tetangga dan desa. Perkembangan kelompok
ini bias mengarah menjadi kelompok hubungan yang erat.
2.
Berdasarkan kepentingan dan wilayah
Tipe penggolongan yang lain yaitu yang menentukan
jenisa kelompok sosial adalah kepentingan dan wilayah.
Kelompok-kelompok
atau kesatuan yang dibentuk atas dasar wilayah yang tidak mempunyai
kepentingan-kepentingan khusus tertentu disebut komunitas. Tetapi
kelompok-kelompok atau kesatuan yang dibentuk atas dasar wilayah untuk memenuhi
kepentingan-kepentingan khusus tertentu disebut komunitas sosial.
Kerumunan, yaitu kelompok yang hidup sebentar saja
karena kepentingannya tidak berlangsung lama.
3.
Berdasarkan derajat organisasi
Terdiri dari kelompok sosial yang terorganisasi dengan
baik sekali (Negara) dan kelompok sosial yang tidak terorganisasi (kerumunan)
4.
Berdasarkan kesadaran terhadap jenis yang sama
Kelompok sosial ini dapat dibagi menjadi 2, yaitu
in-group dan out-group. Pada in-group, pemahaman orang bahwa kami berbeda
dengan mereka, maksutnya terdapat identitas yang membedakan antara orang-orang
di dalam kelompok dan orang-orang yang berada diluar kelompok. Identitas yang
dimiliki didalam kelompok menjadi milik kami atau kami, dan sebaliknya
identitas yang dimiliki diluar kelompok disebut mereka atau milik mereka.
Sikap in-group pada umunya berdasarkan faktor simpati
dan selalu mempunyai perasaan dekat pada anggota-anggotanya. Sikap out-group
pada umumnya berdasarkan antagonism atau antipasti. Perasaan in-group dan
out-group dapat merupakan dasar suatu sikap yang dinamakan etnosentrisme.
5.
Berdasarkan hubungan sosial dan tujuan
Berdasarkan hubungan sosial dan tujuannya dapat
dibedakan menjadi kelompok prime dan kelompok sekunder.
a.
Kelompok primer (Primary Group)
Yaitu kelompok-kelompok yang saling mengenal
anggotanya, serta terdapat kerja sama yang bersifat pribadi. Misalnya keluarga,
kelompok sepermainan dan rukun tetangga. Hubungan yang dilakukan tersebut
melalui hubungan informal, akrab, personal, spontan, sentimental, dan
eksklusif.
Persyratan kelompok primer adalah sebagai berikut :
1.
Anggota kelompok secara fisik saling berdekatan
dan terdapat interaksi yang intensif.
2.
Kelompok tersebut merupakan kelompok kecil,
sehingga tiap individu relative mudah untuk berinteraksi secara langsung.
3.
Terdapat hubungan yang langgeng antar anggota
yang bersangkutan, biasanya ada hubungan darah, kekerabatan maupun pertemanan.
b.
Hubungan sekunder (Secondary Grop)
Yaitu kelompok-kelompok besar yang terdiri dari banyak
orang. Hubungannya tidak harus saling mengenal secara pribadi, kurang akrab dan
sifatnya tidak begitu langgeng karena mereka berkumpul berdasarkan kepentingan
yang sama. Misalnya jual beli atau hubungan kontrak, hubungan ini rawan
konflik.
Dalam konteks Indonesia. Kelompok primer dan sekunder
tercermin didalam paguyuban dan patembayan.
1. Paguyuban
Yaitu merupakan bentuk kehidupan bersama dimana
anggota-anggotanya neniliki hubungan batin yang kuat, bersifat alamiah, kekal.
Misalnya hubungan kekeluargaan, kelompok kekerabatan dan hubungan pada
masyarakat dan pada hubungan masyarakat tradisional atau pedesaan.
Ciri-ciri paguyuban yaitu:
a.
Intim (hubungan yang mesra)
b.
Privat (hubungan yang bersifat pribadi, khusus
untuk beberapa orang saja)
c.
Eksklusif (hubungan yang hanya untuk kelompok
sebdiri dan bukan untuk orang luar)
Tipe-tipe
paguyuban yaitu :
a.
Paguyuban karena ikatan darah atau keturunan.
Misalnya keluarga dan kelompok.
b.
Paguyuban karena tempat tinggal adalah paguyuban
yang terdiri dai orang yang berdekatan tempat tinggalnya sehingga dapat saling
tolong menolong. Misalnya rukun tangga, rukun warga dan kelompok arisan.
c.
Paguyuban karena jiwa dan fikiran adalah
paguyuban yang anggotanya memiliki jiwa, pikiran ideology yang sama.
2. Patembayan
Adalah bentuk kehidupan yang bersama dimana antara
anggotanya terdapat ikatan lahir yang bersifat pokok dalam jangka wakt yang
relative pendek. Didalam masyarakat patembayan yang diutamakan adalah
berlagsungnya suatu hubungan perjanjian atau kontrak yang memiliki tujuan
tertentu dan bersifat rasional. Dan sifatnya sementara, misalnya hubungan dunia
industry atau organisasi politik.
C.
Hubungan
Antar Kelompok dalam Masyarakat
Didalam kelompok
masyarakat, terdapat banyak kelompok-kelompok sosial, sehingga tiap kelompok
sosial dalam masyarakat tersebut dapat saling berhubungan.
1. Dimensi hubungan antar kelompok
Hubungan antar kelompok ini akan menghasilkan
kerjasama, maupun persaingan hubungan antar kelompok ini mempunya criteria
yaitu :
a. Kriteria fisiologis
Kriteria ini berdasarkan kepada persamaan jenis
kelamin, usia, dan ras.
b. kriteria kebudayaan
Kriteria ini meliputi kelompok yang diikat oleh
persamaan kebudayaan.
c. Kriteria ekonomi
Kriteria ini dibedakan antara mereka yang memiliki
kekuasaan ekonomi dan yang tidak memiliki kekuasaan ekonomi.
d. Kriteria perilaku
Kriteria ini berdasarkan kepada cacat fisik, cacat mental
dan penyimpangan terhadap peraturan di dalam masyarakat.
Referensi :
1.
Hadi, Kusmono, dkk. 2004. Sosiologi SMA kelas 1. Jakarta
: Piranti.
2.
Idianto M. 2004. Sosiologi SMA Kelas X. Jakarta
: Erlangga.
3.
Ngadiyati , Siti dan Haryati. 2004. Sosiologi
SMA Kelas X. Semarang : Aneka ilmu
4.
Purwito, Edy.2004. Sosiologi 1 .Solo : Widya
Duta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar