Senin, 06 Oktober 2014

KELOMPOK SOSIAL



KELOMPOK SOSIAL

A.      HAKIKAT KELOMPOK SOSIAL
Sejak kecil kita menyadari bahwa kita senantiasa menadi anggota dari beberapa kelompok. Coba renungkan kembali, masuk dalam kelompok manakah kamu pada waktu itu ? keluaraga adalah sebuah kelompok, dimana kita dilahirkan dan dididik. Selain keluarga juga terdapat kelompok agama tertentu, suku bangsa tertentu, partai politik tertentu dan lain-lain.
                Jadi, kelompok sosial merupakan suatu gejala yang sangat penting dalam kehidupan kita karena sebagian besar kegiatan kita berlangsung di dalamanya.
1.       Definisi kelompok sosial
Pada umumnya manusia dilahirkan seorang diri kedunia, akan tetapi itu tidak berarti bahwa manusia secara alami merupakan mahkluk individu. Jadi pada dasarnya manusia adalah mahkluk yang memiliki naluri untuk hidup bersama dengan manusia-manusia lain.
Dilihat dari refleksi dapat kita lihat bahwa manusia sejak dilahirkan mempunyai dua hasrat atau kepentingan pokok bagi kehidupan, yaitu :
a.       Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya
b.      Keinginan untuk menjadi satu dengan lingkungan alamnya
Keterikatan dan ketergantungan antara manusia satu dengan yang lainnya mendorong manusia untuk membentuk kelompok-kelompok masyarakat yang disebut kelompok sosial.
Beberapa pendapat para ahli tentang definisi kelompok sosial, yaitu :
a.       Mac Iver dan Charles H.Page
Kelompok sosial merupakan himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama. Hubungan antar manusia dalam himpunan itu bersifat mempengaruhi dan dengan kesadaran untuk saling menolong.
b.      Wila Huky
Kelompok merupakan suatu unit yang terdiri dari dua orang atau lebih, yang saling berinteraksi atau saling berkomunikasi.
c.       Robert K. Merton
Kelompok sebagai sekumpulan orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola yang telah mapan.
d.      Paul B. Horton
Kelompok yaitu setiap kumpulan manusia secara fisik
e.      Roland L. Warren
Kelompok sosial meliputi sejumlah manusia yang berinteraksi dan memiliki pola interaksi yang dapat dipahami oleh para anggotanya secara struktur
f.        Mayor Polak
Kelompok sosial adalah sejumlah orang yang saling berhubungan dalam sebuah struktur individu yang memiliki hubungan dan saling berinteraksi sehingga mengakibatkan tumbuhnya rasa kebersamaan dan rasa memiliki

2.       Syarat dan cirri-ciri Kelompok Sosial
Robert K. Merton menyebutkan tiga criteria dalam suatu kelompok, yaitu :
1.       Memiliki pola interaksi
2.       Pihak yang berinteraksi mendefinisikan dirinya sebagai anggota kelompok
3.       Pihak yang berinteraksi didefinisikan oleh orang lain sebagai anggota kelompok

Menurut Soerjono Soekanto, syarat-syarat himpunan manusia baru dapat dikatakan sebagai kelompok sosial, yaitu :
a.       Adanya kesadaran sebagai bagian dari kelompok yang bersangkutan
b.      Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan yang lainnya dalam kelompok itu
c.       Ada suatu faktor pengikat yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota kelompok (kepentingan besama, tujuan yang sama, ideology politik yang sama), sehingga hubungan di antara mereka bertambah erat
d.      Memiliki struktur, kaidah dan pola perilaku yang sama
e.      Bersistem dan berproses

B.      Tipe-tipe Kelompok Sosial

1.       Berdasarkan besa kecilnya jumlah anggota
Menurut George Simmel, bentuk terkecil kelompok sosial terdiri dari satu orang sebagai fokus hubungan sosial yang dinamakan monad. Monad terdiri dua atau tiga oang yang disebut dyad dan triad dan kelompok kecil yang lain.
Menurut Simmel bahwa kelompok-kelompok yang lebih besar, yaitu kelompok yang anggotanya masih saling mengenal (face-to-face groupings). Misalnya kelurga, rukun tetangga dan desa. Perkembangan kelompok ini bias mengarah menjadi kelompok hubungan yang erat.
2.       Berdasarkan kepentingan dan wilayah
Tipe penggolongan yang lain yaitu yang menentukan jenisa kelompok sosial adalah kepentingan dan wilayah.
Kelompok-kelompok  atau kesatuan yang dibentuk atas dasar wilayah yang tidak mempunyai kepentingan-kepentingan khusus tertentu disebut komunitas. Tetapi kelompok-kelompok atau kesatuan yang dibentuk atas dasar wilayah untuk memenuhi kepentingan-kepentingan khusus tertentu disebut komunitas sosial.
Kerumunan, yaitu kelompok yang hidup sebentar saja karena kepentingannya tidak berlangsung lama.
3.       Berdasarkan derajat organisasi
Terdiri dari kelompok sosial yang terorganisasi dengan baik sekali (Negara) dan kelompok sosial yang tidak terorganisasi (kerumunan)

4.       Berdasarkan kesadaran terhadap jenis yang sama
Kelompok sosial ini dapat dibagi menjadi 2, yaitu in-group dan out-group. Pada in-group, pemahaman orang bahwa kami berbeda dengan mereka, maksutnya terdapat identitas yang membedakan antara orang-orang di dalam kelompok dan orang-orang yang berada diluar kelompok. Identitas yang dimiliki didalam kelompok menjadi milik kami atau kami, dan sebaliknya identitas yang dimiliki diluar kelompok disebut mereka atau milik mereka.
Sikap in-group pada umunya berdasarkan faktor simpati dan selalu mempunyai perasaan dekat pada anggota-anggotanya. Sikap out-group pada umumnya berdasarkan antagonism atau antipasti. Perasaan in-group dan out-group dapat merupakan dasar suatu sikap yang dinamakan etnosentrisme.
5.       Berdasarkan hubungan sosial dan tujuan
Berdasarkan hubungan sosial dan tujuannya dapat dibedakan menjadi kelompok prime dan kelompok sekunder.
a.       Kelompok primer (Primary Group)
Yaitu kelompok-kelompok yang saling mengenal anggotanya, serta terdapat kerja sama yang bersifat pribadi. Misalnya keluarga, kelompok sepermainan dan rukun tetangga. Hubungan yang dilakukan tersebut melalui hubungan informal, akrab, personal, spontan, sentimental, dan eksklusif.
Persyratan kelompok primer adalah sebagai berikut :
1.       Anggota kelompok secara fisik saling berdekatan dan terdapat interaksi yang intensif.
2.       Kelompok tersebut merupakan kelompok kecil, sehingga tiap individu relative mudah untuk berinteraksi secara langsung.
3.       Terdapat hubungan yang langgeng antar anggota yang bersangkutan, biasanya ada hubungan darah, kekerabatan maupun pertemanan.
b.      Hubungan sekunder (Secondary Grop)
Yaitu kelompok-kelompok besar yang terdiri dari banyak orang. Hubungannya tidak harus saling mengenal secara pribadi, kurang akrab dan sifatnya tidak begitu langgeng karena mereka berkumpul berdasarkan kepentingan yang sama. Misalnya jual beli atau hubungan kontrak, hubungan ini rawan konflik.
Dalam konteks Indonesia. Kelompok primer dan sekunder tercermin didalam paguyuban dan patembayan.
1.       Paguyuban
Yaitu merupakan bentuk kehidupan bersama dimana anggota-anggotanya neniliki hubungan batin yang kuat, bersifat alamiah, kekal. Misalnya hubungan kekeluargaan, kelompok kekerabatan dan hubungan pada masyarakat dan pada hubungan masyarakat tradisional atau pedesaan.
Ciri-ciri paguyuban yaitu:
a.       Intim (hubungan yang mesra)
b.      Privat (hubungan yang bersifat pribadi, khusus untuk beberapa orang saja)
c.       Eksklusif (hubungan yang hanya untuk kelompok sebdiri dan bukan untuk orang luar)
Tipe-tipe paguyuban yaitu :
a.       Paguyuban karena ikatan darah atau keturunan. Misalnya keluarga dan kelompok.
b.      Paguyuban karena tempat tinggal adalah paguyuban yang terdiri dai orang yang berdekatan tempat tinggalnya sehingga dapat saling tolong menolong. Misalnya rukun tangga, rukun warga dan kelompok arisan.
c.       Paguyuban karena jiwa dan fikiran adalah paguyuban yang anggotanya memiliki jiwa, pikiran ideology yang sama.

2.       Patembayan
Adalah bentuk kehidupan yang bersama dimana antara anggotanya terdapat ikatan lahir yang bersifat pokok dalam jangka wakt yang relative pendek. Didalam masyarakat patembayan yang diutamakan adalah berlagsungnya suatu hubungan perjanjian atau kontrak yang memiliki tujuan tertentu dan bersifat rasional. Dan sifatnya sementara, misalnya hubungan dunia industry atau organisasi politik.

C.      Hubungan Antar Kelompok dalam Masyarakat

Didalam kelompok masyarakat, terdapat banyak kelompok-kelompok sosial, sehingga tiap kelompok sosial dalam masyarakat tersebut dapat saling berhubungan.

1.       Dimensi hubungan antar kelompok
Hubungan antar kelompok ini akan menghasilkan kerjasama, maupun persaingan hubungan antar kelompok ini mempunya criteria yaitu :
a.       Kriteria fisiologis
Kriteria ini berdasarkan kepada persamaan jenis kelamin, usia, dan ras.
b.      kriteria kebudayaan
Kriteria ini meliputi kelompok yang diikat oleh persamaan kebudayaan.
c.       Kriteria ekonomi
Kriteria ini dibedakan antara mereka yang memiliki kekuasaan ekonomi dan yang tidak memiliki kekuasaan ekonomi.
d.      Kriteria perilaku
Kriteria ini berdasarkan kepada cacat fisik, cacat mental dan penyimpangan terhadap peraturan di dalam masyarakat.
  Referensi :
1.       Hadi, Kusmono, dkk. 2004. Sosiologi SMA kelas 1. Jakarta : Piranti.
2.       Idianto M. 2004. Sosiologi SMA Kelas X. Jakarta : Erlangga.
3.       Ngadiyati , Siti dan Haryati. 2004. Sosiologi SMA Kelas X. Semarang : Aneka ilmu
4.       Purwito, Edy.2004. Sosiologi 1 .Solo : Widya Duta.           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar